ceritaku

Selasa, 16 Agustus 2011

Sejarah dan Pengertian Akuntansi


image

      Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan akuntansi dewasa ini telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis. Setiap bisnis yang dijalankan mengalami peningkatan kebutuhan akan pengelolaan operasional perusahaan dan pertanggungjawaban akan keuangan. Dalam kehidupan bisnis, akuntansi juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan melalui informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi.
       Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia dapat berhitung dan membuat catatan. Kegiatan perdagangan dunia pada abad XV menuntut manusia untuk menyelenggarakan pencatatan. Beberapa peristiwa dunia yang menyebabkan munculnya akuntansi yaitu :

1. Tahun 1494, seorang ahli matematika bernama Lucas Pacioli menulis buku dengan judul “Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”. Dalam buku tersebut akuntansi dibahas dalam salah satu bab-nya yang berjudul “Tractatus de computis et scriptoris” yang lebih dikenal dengan sistem kontinental atau pembukuan berpasangan. Sistem ini mencatat transaksi menjadi dua bagian yaitu sistem Debit dengan sistem kredit. Debit dan Kredit disusun sedemikian rupa sehingga jumlah sisi Debit dan kredit sama. Buku ini merupakan titik tolak bagi perkembangan ilmu akuntansi.
2. Revolusi industri di Inggris pada pertengahan abad ke-18 sampai abad ke-19 mendorong para manajer untuk mengetahui biaya produksi. Peristiwa ini mendorong perkembangan akuntansi biaya.
3. Revolusi industri di Inggris yang semakin besar mendorong munculnya pemegang saham (stockholder). Para stockholder ini tidak terlibat dalam kegiatan perusahaaan, oleh karenanya mereka membutuhkan informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan untuk mengetahui perkembangan usahanya. Hal ini mendorong akuntansi berkembang pesat hingga saat ini. Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental (tata buku atau pembukuan) yang banyak diterapkan di Negara eropa pada masa itu, namun semakin berkembang pesatnya perusahaan di dunia kemudian digunakan sistem baru yaitu sistem anglo saxon. Sistem anglo saxon ini berasal dari Amerika Serikat. 


Akuntansi merupakan cabang dari ilmu sosial yang banyak ditemui dalam dunia usaha maupun organisasi. Bidang akuntansi juga memegang peranan penting dalam kelangsungan kegiatan usaha. Akuntansi juga dapat dilihat dari beberapa segi yaitu sebagai bagian dari ilmu, sistem informasi, dan proses. Akuntansi sebagai ilmu yaitu akuntansi dipelajari pada jenjang tertentu sebagai ilmu pengetahuan. Akuntansi sebagai system informasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan jasa yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan dan mempertanggungjawabkan suatu kegiatan perusahaan. Akuntansi sebagai proses mengandung pengertian sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan analisis yang terinci dalam hal berikut ini :

1. Pencatatan
Pencatatan merupakan tahap awal dari proses akuntansi yaitu dengan mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan ke dalam suatu jurnal (buku harian) secara sistematis dan kronologis. Tahap ini meliputi penyiapan dokumen sumber (bukti transaksi), pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Pencatatan ke dalam jurnal didasarkan pada bukti transaksi yang ada misalnya nota, faktur, kwitansi, nota kredit, memo dan lain sebagainya. Pencatatan transaksi ini dapat mempengaruhi jumlah harta, utang, modal, pendapatan dan beban.

2. Penggolongan
Penggolongan adalah mengelompokkan transaksi keuangan yang terjadi berdasarkan jenisnya yaitu melalui sebuah daftar yang disebut sebagai akun/rekening/perkiraan. Akun digunakan untuk mencatat perubahan dari harta, utang, modal, pendapatan dan beban baik mengalami penambahan maupun pengurangan. Akun yang dibuat oleh perusahaan dapat berbeda dengan perusahaan lain tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan dan jenis dari perusahaan itu sendiri.

3. Peringkasan
Peringkasan adalah kegiatan untuk menyederhanakan transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam daftar tersendiri yang disebut dengan neraca saldo. Neraca saldo berisi tentang saldo dari tiap akun atau rekening pada periode tertentu. Saldo ini di dapat dari buku besar masing-masing akun atau rekening.

4. Pelaporan
Pelaporan adalah kegiatan penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun meliputi laporan laba rugi (mengetahui laba atau rugi perusahaan), laporan perubahan modal (mengetahui perubahan modal perusahaan), neraca (mengetahui posisi keunagan perusahaan pada suatu periode) dan laporan arus kas (mengetahui arus masuk dan arus keluar kas). Laporan keuangan ini merupakan alat komunikasi perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai). Laporan keuangan disusun berasarkan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum). Setelah disusun biasanya akan dilakukan proses pengauditan oleh auditor independen untuk selanjutnya diberikan opini atas laporan keuangan tersebut.

5. Penganalisisan
Penganalisisan dilakukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka yang ada dalam laporan dan arah perubahannya. Analisis ini kemudian diinterpretasikan untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Misalnya dalam laporan laba rugi tahun lalu tertera laba Rp.5.000.000. sedangkan laporan laba rugi tahun sekarang tertera laba Rp. 4.000.000, dengan demikian perusahaan mengalami penurunan laba. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis mengapa laba tersebut mengalami penurunan. Boleh jadi Laba yang turun dapat disebabkan oleh turunnya penjualan (pendapatan) dan naiknya beban-beban, maupun terjadinya kejadian luar biasa (kebakaran, bencana). Setelah diketahui penyebab laba turun maka dapat dilakukan tindakan untuk menaikkan laba pada periode berikutnya seperti melakukan efisiensi biaya, menaikan angka penjualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar