ceritaku

Kamis, 06 Oktober 2011

Kangen

Sayang...
Sudah ribuan detik kita tak bertemu
Berjalan berdua menyusuri jalan setapak seperti dulu kala
Menyapa hamparan padi yang kian menguning
Menyanyikan senandung alam bersama si emprit

Sayang...
Sudah ribuan detik kita tak bertemu
Menyambut mentari dengan sumringah 
Bergandeng tangan mengembangkan senyuman bahagia

Sayang....
Aku kangen
Sangat kangen
Selalu kangen



Yogyakarta, 6 Oktober 2011

Minggu, 28 Agustus 2011

Tangisan Sajadah


Tiba-tiba aku dengar rintihan
Entah siapa , aku tak tahu
Kembali ku tarik selimutku, mencoba mengabaikan
           
Rintihan menjadi  tangisan
Entah siapa itu
Dan tetap ku tarik selimutku, mencoba mengabaikan

Semakin keras ku dengar tangisan
Makin keras dan menjadi
Siapa yang berani menangis tengah malam begini ?
Orang gilakah, atau seorang anak yang kehilangan induknya?

Tak tahan
Aku bangun
Mencari asal suara yang mengganggu
Dan semakin jelas dari balik ruang sempit tanpa lampu
Sontak mataku terbelalak
Bukan manusia yang menangis
Tapi bentangan kain panjang nan indah dari Mekkah
Sajadahku menangis
Mengapa ia menangis?
Bukankah telah aku gantung ia dengan berlindungkan kaca
Bukankah cantik parasnya, lembut tubuhnya, halus benangnya
Dan perlu cukup uang untuk memilikinya
Mengapa ia menangis?  

Lalu ia menatapku dengan mata sembab
Dengan air mata yang terus mengalir  deras
Seraya berkata ”Aku tak mau kau perlakukan seperti ini! hanya sebagai hiasan dindingmu, aku mau seperti temanku yang lusuh itu
 untuk bersujud padaNya”

Dan sajadahku masih saja menangis
Dan aku masih tak mengerti





Yogyakarta, 9 Februari 2011

Kosong

KOSONG

Tak ada manusia
Tak ada dunia
Tak ada cahaya
Tak ada cinta
Tak ada rasa
Tak ada cipta
Tak ada rasa
Semua kosong dan kosong
Tak ada apa-apa





Yogyakarta, 21 Januari 2011

Desaku


DESAKU


Hamparan permadani hijau menyambutku
Kicauan burung nan merdu meramaikan alam
Para empu sawah bersiap menggandeng kerbau
Cahya surya indahkan cakrawala
Gemercik aliran sungai,mendamaikan jiwa

Langit biru berpayung awan
Berteman gunung megah menawan
Angin berhembus semilir, hingga ilalang bergoyang
Riuh anak kecil bersendau gurau
Indah nian desaku
Indah nian ciptaanMu
Tak ingin pergi
Ingin bersama desaku
Tapi sesuap nasi menungguku di kota



Yogyakarta, 2 Januari 2011

Tak Akan Pulang


Telah lama kunanti kedatanganmu
Tiap hari, tiap waktu
Kau bilang akan pulang
Hingga malam datang dan purnama bersinar
Kau tetap belum pulang
Dan aku masih menunggu
Di dingklik depan rumah
Masih setia menunggu

Tapi kau tak pernah pulang
Hingga mata terpejam
Aku akan selalu menunggu
Walau kau tak akan pernah pulang

Yogyakarta, 9 Februari 2011